JEMBER, Satunurani.com – Sabtu, (14/06/2025). Pergantian kepemimpinan dari Bupati Hendy Siswanto ke Bupati Muhammad Fawait tidak hanya berdampak pada wajah birokrasi, tetapi juga memicu dinamika baru di sektor jasa konstruksi. Fenomena yang kini ramai dibicarakan publik adalah menjamurnya perusahaan konstruksi baru yang ikut meramaikan lelang proyek—terutama yang menggunakan skema penunjukan langsung (PL).
Meledaknya Aktivitas Perusahaan Baru
Data dari LPSE Jember menunjukkan lonjakan aktivitas perusahaan jasa konstruksi pendatang baru. Beberapa bahkan baru berdiri kurang dari satu tahun, namun telah berhasil meraih kontrak pekerjaan infrastruktur dari Pemkab Jember. Proyek-proyek tersebut mayoritas bernilai di bawah Rp200 juta—batas maksimal yang diperbolehkan untuk sistem penunjukan langsung.
Proyek PL Jadi Rebutan
Menurut sumber internal Pemkab, proyek dengan skema penunjukan langsung lebih rawan disusupi kepentingan non-teknis. Dengan minimnya proses lelang terbuka, proyek semacam ini kerap dituding menjadi ajang ‘bagi-bagi kue’ bagi pihak-pihak yang dekat dengan kekuasaan.
Wabup Djoko Susanto Angkat Bicara
Menanggapi fenomena ini, Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, buka suara. Ia menyambut baik munculnya pelaku usaha baru, tetapi mengingatkan agar jangan sampai keberadaan mereka justru mematikan pelaku lama yang sudah berkontribusi sejak dulu.
“Kemunculan pengusaha baru itu sah-sah saja. Tapi jangan sampai rumput yang baru tumbuh justru mematikan tanaman pokok,” ujarnya mengingatkan.
Isu Balas Budi Politik dan Minimnya Pengawasan
Tak sedikit pengamat melihat situasi ini sebagai sinyal politik balas budi. Masuknya perusahaan baru pasca-pelantikan bupati bisa saja menjadi bagian dari kompensasi politik kepada para pendukung. Situasi ini tentu perlu diawasi dengan ketat oleh DPRD, Inspektorat, dan aparat penegak hukum agar tidak mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa.
Harapan Publik
Di tengah sorotan ini, masyarakat berharap agar Pemkab Jember lebih selektif dan transparan dalam memberikan proyek. Peluang usaha memang terbuka bagi siapa saja, tetapi asas keadilan dan profesionalisme tetap harus dijaga. (Saiful Rahman)