MOROWALI, Satunurani.com – Rabu, (01/09/2021). Benteng Fafontofure yang terletak di Dusun II Desa Bahontobungku, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah kondisinya sudah tidak terawat dan perlu perhatian dari Pemerintah. Benteng Fafontofure sendiri telah terdaftar sebagai Objek Cagar Budaya dengan ID Pendaftaran Registrasi CB Nasional PO2016081100548 dan BPCB Gorontalo nomor BP3.GTLO/72/06.05/0009.

Benteng ini letaknya di atas bukit, Fafontofure dalam bahasa local Bungku artinya di atas tempat orang banyak. Benteng ini dibangun oleh Raja Sangiang Kinambuka yang merupakan Raja pertama Kerajaan Bungku pada Tahun 1742 dan Benteng Fafontofure dibangun fungsinya sebagai alat untuk memantau masuknya musuh ke Bungku dari segala penjuru.
Benteng ini berbentuk empat persegi panjang semacam kapal laut yang terbuat dari susunan batu yang diberi spesi kapur dan pasir. Benteng Fafontofure saat ini yang masih tersisa hanya ada pondasi dan sebagian dinding benteng dengan setinggi 80 cm dan lebar 130 cm, sedangkan dinding benteng hanya tersisa 55 cm sisanya sudah musnah ditelan perkembangan zaman.
Adapun batas-batas Benteng Fafontofure adalah, bagian Utara berbatasan dengan kebun milik warga, arah Selatan berbatasan dengan kebun warga, arah Timur berbatasan dengan kebun warga dan arah Barat juga berbatasan dengan kebun warga setempat.
Nampak pula terlihat beberapa bagian benteng sudah rusak parah. Padahal sebagai Situs Kebudayaan yang telah dikenal hingga ke luar Morowali tersebut, mestinya situs bersejarah ini mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Daerah.
Salah seorang pekebun Syarif meminta kepada pemerintah agar supaya jalan menuju tempat wisata situs Benteng Fafontofure yang saat ini masih sempit hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melaluinya kedepannya harus diperlebar agar kendaraan roda empat bisa naik sampai di jalan masuk ke Benteng.
“Seandainya jalan menuju ke atas Benteng ini lebar mobil bisa masuk sampai di pintu masuk Benteng dan bisa menjadi PAD Morowali karena tiap hari pasti ada pengunjung dan kami pekebun sekitar Benteng bisa bertambah penghasilan seperti berjualan kelapa muda maupun makanan lainnya seperti di tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten Morowali,” Kata Syarif Jum’at (27/08/2021) saat ditemui di kebunnya.
Ditambahkan Syarif dulu pada saat pemerintahan Pak Anwar Hafid jadi Bupati jalan pernah digusur dan dilebarkan tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari pemerintahan sekarang jalan hanya seluas dua meter sehingga hanya motor yang bisa naik ke Benteng.
“Dulu sudah pernah digusur jalan ini dikasih lebar sampai 4 meter tapi yang dicor cuma 2 meter sampai saat ini belum ada tindak lanjuti untuk pengecorannya Pak seperti yang kita lihat hanya ditumbuhi rumput,” Ujar Syarif.(Aris)