JEMBER, Satunurani.com – Rabu, (16/07/2025). Sebuah jembatan penghubung antara Dusun Krajan Kidul dan Dusun Krajan Tengah, Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, akhirnya disidak langsung oleh Komisi C DPRD Jember, Selasa (15/07/2025). Sidak ini dilakukan setelah bertahun-tahun warga mengeluhkan kondisi jembatan yang rusak parah tanpa perhatian dari pemerintah daerah.
Jembatan selebar 3,5 meter itu mengalami kerusakan serius di bagian pinggirnya. Sebuah lubang besar dengan diameter sekitar 1 meter tampak menganga, sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua dan roda empat. Jembatan ini merupakan akses vital warga antar dusun dan dilewati setiap hari untuk kegiatan pertanian, sekolah, maupun aktivitas ekonomi.
Selama ini, warga hanya bisa mengandalkan perbaikan secara swadaya. Bahkan, tanda peringatan bahaya berupa tiang bambu pun dipasang secara mandiri oleh masyarakat sekitar agar pengendara tidak celaka.
Namun, perhatian dari pemerintah baru datang setelah seorang tokoh masyarakat bernama Budi Hartono menggalang komunikasi intens dengan pihak DPRD. Budi, yang juga menjabat sebagai Ketua PAC Partai Gerindra Balung, diketahui telah beberapa bulan terakhir menyuarakan persoalan ini secara langsung ke Komisi C DPRD Jember. Ia menyampaikan laporan, foto dokumentasi, dan desakan agar jembatan itu segera diperbaiki sebelum memakan korban.
Informasi yang dihimpun Expose Update menyebutkan bahwa kerusakan ini juga pernah disampaikan melalui kanal pengaduan warga, namun tak kunjung ditanggapi hingga akhirnya suara Budi menjadi pintu masuk perhatian dewan.
Sidak dipimpin langsung oleh Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, bersama jajaran anggota komisi. Dalam peninjauan tersebut, Komisi C menilai bahwa kondisi jembatan sudah sangat membahayakan dan tidak layak dibiarkan lebih lama. Ardi mendesak agar perbaikan segera dilakukan oleh dinas teknis terkait.
Tak berselang lama setelah sidak, hasil nyata pun terlihat. Pihak Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BM-SDA) Kabupaten Jember menjadwalkan pelaksanaan perbaikan jembatan itu pada Kamis (17/07/2025) mendatang.
Warga menyambut kabar ini dengan penuh harapan. Mereka menilai langkah cepat itu tak lepas dari keberanian Budi Hartono dalam memperjuangkan hak masyarakat di tengah lambannya respons pemerintah.
Selain kerusakan jembatan, Komisi C DPRD Jember juga menemukan saluran irigasi pertanian yang jebol tak jauh dari lokasi. Bila dibiarkan, kondisi tersebut berpotensi mengganggu aliran air ke sawah dan mengakibatkan gagal panen bagi petani sekitar.
Kini, warga berharap agar perbaikan yang akan dilakukan tidak hanya bersifat tambal sulam, tetapi menyeluruh dan berkelanjutan. Mereka juga meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran bahwa akses vital seperti jembatan antar dusun tidak boleh diabaikan dalam perencanaan pembangunan.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa suara masyarakat, jika disuarakan secara konsisten dan tepat sasaran, mampu menggerakkan kebijakan. Dan kali ini, suara itu datang dari seorang Budi Hartono — warga biasa, yang mengubah keluhan menjadi tindakan. (Saiful Rahman)
