JEMBER, Satunurani.com – Selasa ( 08/02/2022). Rasa bahagia terpancar dari raut muka Ibu Suryadi (54) saat menggendong cucu pertamanya yang lahir 4 hari lalu,melalui operasi caesar (sesar) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung. Bayi mungil buah hati dari pasangan Gita dan Yudi asal Desa Semboro itu menjalani persalinan dengan lancar. Dengan kelahiran anak laki-laki itu kini Gita berubah status menjadi Ibu,dengan kondisi yang sehat.
“Alhamdulillah saya dapat melahirkan anak saya melalui operasi dengan lancar. Dan kami merasa senang dan puas atas pelayanan rumah sakit Balung. Perawat dan bidannya ramah-ramah dan santun dalam melayani kami,” ungkap Gita yang melahirkan anak pertamanya dengan jasa BPJS itu.
“Bukan hanya dari sisi pelayanan medis namun dalam pemberian sajian menu makanan mulai sarapan pagi, siang dan malam hari sangat memuaskan, rasa makanannya enak dan higienis” lanjut Gita.
“Serasa makan dirumah sendiri karena menunya memenuhi selera,” akunya dengan didampingi suami sembari berjalan menuju mobil yang menjemputnya.
Selaras dengan pengakuan pasien yang menjalani masa nifas itu, kepala instalasi gizi RSD Balung Riski Puspaning Safitri menjelaskan, “Instalasi gizi bertugas dan berkonsentrasi dalam hal pelayanan pemberian makanan dan minuman kepada pasien agar dalam menjalani proses penyembuhan pasien. Makanan yang sehat dan bergizi itu dapat membantu proses penyembuhan pasien. Karena walaupun pasien dikasih obat sesuai dengan jenis penyakit yang diderita jika makannya tidak berselera maka akan berpengaruh pada lambatnya proses penyembuhan,”terang Rizki Puspaning Safitri. S.St kepada media ini.

“Rasa dan penampilan makanan yang disajikan buat pasien harus disesuaikan dengan diet pasien masing-masing . Semisal pasien pasien ibu yang akan melahirkan dan yang sudah melahirkan yang masuk kategori pasien sehat, sehingga menu yang disajikan adalah jenis kalori tinggi dan protein. Yang terpenting pasien itu tidak memiliki riwayat alergi. Pasien khusus ibu melahirkan itu ditempatkan pada ruang Bugenvil. Dengan tambahan konseling dari petugas medis dan non medis. Makanan yang disajikan buat pasien itu juga dievaluasi secara rutin walaupun tidak ada komplain dari pasien. Lebih dari itu petugas dari instalasi gizi juga melakukan survei kepada pasien tentang makanan yang diterimanya dengan mengisi form yang sudah disiapkan. Terutama tentang rasa. Walau demikian dalam mengolah menu tidak boleh memberikan penyedap rasa. Jadi kami selalu berupa mengolah makanan tanpa membubuhi penyedap rasa namun tetap terasa enak,” lanjutnya.
Berbeda dengan itu yakni ruang bayi yang baru lahir yang tidak memerlukan asupan makanan melainkan hanya membutuhkan Air Susu Ibu (ASI).
Selain itu terdapat sejumlah ruangan yang dihuni oleh pasien dengan penyakit tertentu. Misalnya diruangan melati yang dihuni oleh pasien yang berhubungan dengan penyakit dalam. Ruang Mawar untuk pasien yang berhubungan dengan operasi bedah. Adapula yang dipaviliun yang ada di graha. Menu yang disediakan menyesuaikan dengan diet penyakitnya. Semisal bagi pasien penderita diabet melitus maka para tim diagnosa dapat menentukan beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh pasien dan menentukan jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh pasien.
Tidak hanya makanan pokok tetapi instalasi gizi juga memberikan berbagai jenis buah dan kue.
Selain itu terdapat paviliun yang memberikan nuansa familier, yakni ruang President Suite. Fasilitas ruangan ini tergolong istimewa karena disamping pasien namun keluarga yang mendampingi pasien juga mendapatkan jatah makan dan minum serta berbagai jenis kue lainnya.
“Yang membedakan adalah sarana dan fasilitasnya. Sehingga penghuni kamar VIP itu merasa lebih kerasan dan nyaman,”pungkas Rizki Puspaning Safitri.
Upaya untuk memuaskan para pasien dan keluarganya itu terus dilakukan kata Rizki atas petunjuk dari pimpinannya Dr. Andre Kusuma,SP.BS spesialis bedah saraf sebagai Direktur RSD Balung. (SM)