BERSATU KITA KUAT

Susun Visibility Study dan Master Plan, RSD Balung Datangkan Prof. Dr. drg. Haksa Setya, M.Kes.,

Komentar 0
foto: Direktur RSD Balung Dr. Andre Kusuma, Sp.BS , Bersama Prof. Dr. drg. Haksa Setya, M.Kes., Sedang Memberikan Paparan Feasibility Study dan Master Plan
foto: Direktur RSD Balung Dr. Andre Kusuma, Sp.BS , Bersama Prof. Dr. drg. Haksa Setya, M.Kes., Sedang Memberikan Paparan Feasibility Study dan Master Plan

JEMBER, Satunurani.com Jum’at, (4/3/2022). Kondisi derajat kesehatan yang kian menurun dan meningkatnya jenis penyakit yang dapat menjangkit manusia secara tiba-tiba menjadi tantangan tersendiri bagi Rumah Sakit dalam memberikan pertolongan kepada pasiennya. Tidak terkecuali Rumah Sakit Daerah (RSD) milik Pemerintah Kabupaten Jember.

Untuk menjawab tersebut, RSD Balung dituntut lebih fokus dan inovatif dalam memberikan pelayanan. Terutama kesiapan infrastruktur dan peralatan yang memadai. Semua kebutuhan itu harus diselaraskan dengan visibility study dan master plan yang harus dibuat secara aspiratif dari berbagai lapisan masyarakat secara akomodatif.

Berkaitan dengan hal tersebut, RSD Balung melakukan pembahasan peningkatan dan pengembangan pelayanan dengan menghadìrkan Profesor Dr. drg. Haksa Setya, M.Kes., pada hari Kamis, 03 Maret 2022, bertempat di Ballroom RSD Balung yang ada di bilangan jalan Rambipuji, Balung.

Dengan didampingi Direktur RSD Balung Dr. Andre Kusuma, Sp.BS., Prof. Haksa Setya memberikan paparan tentang visibility study dan master plan dihadapan sejumlah staff. Peningkatan pelayanan dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dengan didukung alat yang canggih merupakan salah satu faktor dalam mewujudkan pelayanan yang profesional. Sehingga keberadaan RSD dapat bersaing dengan Rumah Sakit swasta.

foto: Direktur RSD Balung Dr. Andre Kusuma, Sp.BS., (Kanan) Bersama Prof. Dr. drg. Haksa Setya, M.Kes., (Tengah)

“Keberadaan Rumah Sakit tidak terpaut dengan posisi keberadaannya di tingkat lokal, tetapi harus mampu memberikan kesan simpati citra baik di tingkat regional bahkan mampu bersaing secara global,” terang Profesor Dr. Drg. Haksa Setya.

Sehigga healthy consumerism kata Haksa, akan lebih dirasakan karena adanya fasilitas kemudahan bagi pasien maupun keluarga pasien. Fokus dan inovasi pelayanan itu hendaknya ditopang oleh ketersediaan fasilitas dan  kelengkapan alat-alat medis (alkes) yang canggih sesuai dengan perkembangan teknologi. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada akan lebih fokus pada tugas masing-masing sebagai perwujudan dari padat karya dengan memanfaatkan teknologi dalam mengurai dan mendiagnosa masalah-masalah yang dialami para pasien.

 “Padatnya masalah akan berkonsekuensi pada padatnya pelayanan sehingga ketersediaan fasilitas dan peralatan itu sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan pada pasien,” urainya.

Kemudian dalam hal pelayanan kepada masyarakat, pihak RSD perlu memberikan kemudahan akses informasi tentang pelayanan dan ketersediaan fasilitas serta kesiapan pelayanan. Termasuk ketersediaan ruang kamar untuk kebutuhan pasien lokal. Sistem rujukan juga harus terintegrasi dengan baik dari Klinik maupun dari Puskesmas, sebagai upaya untuk menekan penyebaran penyakit.

Untuk itu, dalam membuat  visibility study, master plan dan skematik harus  berdasarkan kajian yang komprehensif. Kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya masyarakat sekitar harus terakomodir secara aspiratif. Hal itu dimaksudkan agar upaya pengembangan RSD Balung ke depan lebih  kredibel dan acceptable alias bisa diterima oleh masyarakat.

 Selaras dengan budaya masyarakat lanjut Haksa, kecenderungan masyarakat dalam memilih Rumah Sakit, dengan pertimbangan keberadaan Rumah Sakit yang lebih dekat, ekonomis, sosial, dan kesan baik dan buruknya pelayanan.

Sementara Direktur RSD Balung, Dr. Andre Kusuma ,Sp.BS., menjelaskan, untuk bisa mewujudkan pihaknya harus lebih fokus dan inovatif. Karena dengan status RSD sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), maka semua rencana pengembangan itu pihak Rumah Sakit harus membangun dengan biaya sendiri. Namun menjadi keniscayaan  rencana itu harus diwujudkan secara bertahap. Pihak juga tidak menampik bahwa dalam mewujudkan visi dan misi itu butuh dukungan dari Bupati dan dukungan politik dari DPRD.

Sembari berusaha meningkatkan status dari type C ke type B, saat ini pihak RSD Balung akan berencana menambah layanan poli bedah saraf dan urologi. Selaras dengan banyak tuntutan dan aspirasi dari masyarakat akan kebutuhan poli tersebut. Namun demikian lanjut Dr Andre, dalam pemberian layanan  RSD Balung tetap akan memberikan prioritas kepada  pasien lokal, pengguna BPJS, pasien pengguna Surat Pernyataan Miskin (SPM) serta pasien rujukan. (Lam/Wil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

REKOMENDASI UNTUK ANDA

ARTIKEL TERKAIT

Logo ATM - GIF 02-Small

POPULER

REKOMENDASI

MUNGKIN ANDA MELEWATKAN INI

iklan02