BERSATU KITA KUAT

Jasad Remaja Ditemukan di Rel Tambun, Diduga Tersambar Kereta Tanpa Jejak Laporan

Array
Komentar 0
WhatsApp Image 2025-10-21 at 00.49.20

BEKASI, Satunurani.com Selasa, (21/10/2025). Isak tangis pecah di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi. Seorang ibu, Sri Atun (48), tak kuasa menahan pilu saat memastikan bahwa jasad yang ditemukan di jalur rel kereta api Tambun–Bekasi pada Kamis (22/05/2025) adalah anak kandungnya, Dzaky Mubarok (16).

Remaja asal Jakarta itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kilometer 33+100 petak jalur Tambun–Bekasi sekitar pukul 09.30 WIB. Tubuh korban mengalami luka parah dengan patah tulang di beberapa bagian dan wajah rusak berat. Diduga kuat, korban tewas akibat tersambar kereta api yang melintas di lokasi tersebut.

Kronologi dari Keterangan Sang Ibu

Menurut pengakuan Sri Atun, kejadian bermula pada malam sebelumnya.

“Sekitar jam delapan malam saya suruh dia beli obat sakit kepala ke warung. Tapi setelah itu dia tidak pulang-pulang. Saya cari ke mana-mana tidak ketemu,” ucapnya dengan suara lirih saat ditemui Senin (20/10/2025).

Pencarian sang ibu berlangsung hingga subuh tanpa hasil. Keesokan paginya, ia mendapat kabar bahwa ada sesosok mayat di jalur rel Tambun. “Begitu saya lihat, saya langsung tahu itu anak saya. Dari baju, celana, dan sandalnya,” tutur Sri Atun sambil menahan tangis.

Korban diketahui merupakan pelajar kelas 3 SMP di Jakarta. Ia tengah berlibur di Tambun sambil menunggu pengumuman kelulusan dan berencana melanjutkan sekolah di Bekasi.

Proses Penanganan dan Kendala Asuransi

Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi. Hasil pemeriksaan medis menguatkan dugaan bahwa korban meninggal akibat tersambar kereta.

Namun, dalam proses administrasi klaim asuransi Jasa Raharja, keluarga menghadapi kendala karena data pelengkap belum lengkap — salah satunya tidak diketahui nama kereta yang melintas saat kejadian.

“Kami sudah berusaha menanyakan ke pihak Stasiun Tambun, tapi belum ada kejelasan. Katanya tidak ada laporan dari masinis pada waktu itu,” ungkap Siti, kerabat korban yang juga membantu mendampingi keluarga bersama kuasa hukum.

Kuasa hukum keluarga pun telah mendatangi Polsek Tambun untuk melakukan BAP tambahan guna memperjelas kronologi peristiwa.

Permintaan Keadilan dan Bantuan

Sri Atun, seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci, kini berharap ada perhatian dan bantuan dari pihak terkait, termasuk PT KAI dan Jasa Raharja, untuk menyelesaikan persoalan administrasi anaknya.

“Saya cuma ingin kejelasan dan bantuan agar hak anak saya bisa diselesaikan. Saya sudah kehilangan, jangan ditambah dengan kesulitan lagi,” ujarnya lirih.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Kepala Stasiun Tambun belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan peristiwa tersebut. Upaya konfirmasi wartawan masih terus dilakukan. (Drt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

REKOMENDASI UNTUK ANDA

ARTIKEL TERKAIT

Logo ATM - GIF 02-Small

POPULER

REKOMENDASI

MUNGKIN ANDA MELEWATKAN INI

iklan02