JEMBER, Satunurani.com – Senin, (22/09/2025). Wakil Bupati Jember Djoko Susanto mengajak seluruh masyarakat menjadikan kebersihan sebagai budaya sehari-hari, bukan sekadar seremoni tahunan. Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya pada hari Puncak World Clean-up Day (WCD) Indonesia 2025 yang dipusatkan di Alun-Alun Ambulu, Minggu (21/9).
“Membersihkan sampah berarti membersihkan akhlak, merawat etika, dan menegakkan moral. Bumi tidak kotor dengan sendirinya, tapi karena ulah kita,” tegas Djoko di hadapan Forum Pimpinan Daerah, panitia, serta ratusan relawan yang hadir.
Menurutnya, kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, melainkan teladan. Jika pemimpin berani menjaga kebersihan dan jujur, maka masyarakat akan mengikuti. Ia menekankan, persoalan sampah plastik bisa ditangani bersama, namun yang lebih berbahaya adalah “sampah keserakahan.”
“Sampah plastik bisa kita pungut. Sungai yang kotor bisa kita bersihkan. Tetapi sampah keserakahan jauh lebih berbahaya. Jangan biarkan sawah dan kebun kita hilang hanya demi ambisi sesaat,” ujarnya.
Djoko mengingatkan bahwa Jember memiliki modal besar berupa tanah subur, laut indah, dan masyarakat peduli. Semua itu, katanya, harus dirawat agar bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
“Bumi ini bukan warisan dari nenek moyang kita, melainkan titipan untuk anak cucu. Mari kita bersihkan sampah di jalan, sampah di hati, dan sampah dalam pikiran. Karena bersihnya Jember bukan ditentukan oleh kata-kata, melainkan oleh perbuatan,” pungkasnya. (SR)