JEMBER, Satunurani.com – Kamis, (15/05/2025). Insiden memalukan terjadi saat Wakil Bupati Jember Djoko Susanto melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Rabu (14/05/2025). Saat memasuki Kantor Desa di tengah jam kerja, Djoko mendapati sang kepala desa tidak ada di tempat!
Sidak dilakukan Wabup usai menghadiri giat panen raya kopi di wilayah tersebut. Alih-alih disambut pimpinan desa, Djoko hanya bertemu dengan tiga orang perangkat desa.
“Masa saya ke Sidomulyo gak mampir kantor desanya? Ya sekalian lihat langsung kondisi pelayanan,” ujar Djoko.
Djoko menanyakan langsung kondisi pelayanan desa, kendala teknis, serta mengecek bangunan kantor. Ia mengapresiasi fasilitas media center yang cukup modern.
“Bahkan di ruangan saya tidak ada perangkat seperti ini. Tapi sayang, belum maksimal digunakan untuk transparansi publik,” ucapnya.
Namun, sorotan tajam justru mengarah pada ketidakhadiran kepala desa. Saat ditanya, perangkat menyebut sang kades dan sekdes tengah berada di daerah gapura meninjau jalan.
“Katanya ke gapura, bareng Sekdes,” jawab salah satu staf.
Ketiadaan kepala desa bukan cuma saat sidak. Saat giat panen kopi pun, Kades Kamiludin juga tak menampakkan diri. Hal ini membuat Wabup kecewa berat.
“Pemimpin itu harus hadir bersama masyarakat, bukan cuma jadi juragan yang duduk di belakang meja,” sentilnya tajam.
“Saya yang baru datang dari luar kota saja semangat menemani warga. Masa kepala desa sendiri justru absen di tengah hajatan rakyat?”
Sidak ini menjadi tamparan keras bagi kultur birokrasi desa yang masih kerap abai terhadap pelayanan publik. Ketidakhadiran kepala desa dalam dua momen penting sekaligus—acara panen dan sidak kantor—bisa menjadi indikasi lemahnya komitmen terhadap tugas dan fungsi pelayanan. (Saiful Rahman)