JEMBER, Satunurani.com – Minggu, (13/07/2025). Tragedi hilangnya enam nelayan asal Puger, Jember, sejak 28 Juni 2025, menggugah keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya datang dari organisasi masyarakat Garda Satu Kabupaten Jember.
Dalam sebuah rekaman video yang diterima redaksi, Ketua DPC Garda Satu Jember, Sullam, menyampaikan bahwa dirinya tengah berada di kantor DPP Garda Satu di Jakarta untuk mengusulkan bantuan perahu evakuasi laut—yang biasa disebut masyarakat sebagai perahu ambulans. Bantuan itu, menurutnya, dibutuhkan untuk memperkuat tanggap darurat kecelakaan laut di wilayah pesisir selatan Jember.
Ia juga menyampaikan harapannya agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garda Satu bersedia mengambil peran kemanusiaan dalam tragedi yang belum menunjukkan titik terang hingga saat ini. Dalam pesannya, Sullam turut menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa para keluarga korban.
Lebih lanjut, Sullam menilai bahwa pihak-pihak pemangku kepentingan, khususnya institusi negara, perlu hadir dengan cepat dalam menangani setiap laporan kecelakaan laut. Ia merujuk pada lambannya respons dalam tragedi hilangnya enam nelayan, yang akhirnya harus dilaporkan oleh Umi Farida—perwakilan keluarga korban asal Balung—kepada Basarnas Jawa Timur dan Ombudsman Jawa Timur agar mendapatkan perhatian.
Ia juga menyampaikan kritik terhadap keterbatasan fasilitas pencarian yang dimiliki di tingkat daerah. Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah daerah melengkapi armada penyelamatan laut seperti perahu SAR, peralatan navigasi, dan perlengkapan komunikasi yang memadai.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Garda Satu, Solihin Pure, S.H., dalam video yang sama menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa hilangnya enam nelayan tersebut. Ia menyatakan bahwa usulan dari DPC Jember merupakan bentuk kepedulian konkret terhadap kemanusiaan. Ia juga menilai permintaan bantuan perahu evakuasi laut adalah kebutuhan riil dan mendesak, yang akan segera ditindaklanjuti oleh DPP Garda Satu. (Saiful Rahman)
